Thursday, October 17, 2013

Sarangan n Tawangmangu 13-15 Oktober 2013 (Day 1)

Karena belum sempat untuk membuat cerita dari perjalanan The Travellers, maka saya iseng saja untuk membuat perjalanan saya sendiri alias sopir The Travellers :P bersama keluarga ke sarangan n tawangmangu (lagian mumpung masih fresh n ingat kejadiannya, segera dituang dalam bentuk tulisan saja).
Perjalanan dimulai hari minggu 13 oktober (long weekend idul adha), berangkat jam 9 pagi dari Semarang. Kami sudah makan pagi dirumah (beli gado2), jadi kami hanya berencana untuk berhenti
makan siang di resto yg cocok (cocok dalam artian cukup khas di daerah setempat). Karena akan ke tawangmangu, maka sebelum masuk ke kota Solo, kami lewat saja di daerah palur, pinggiran kota solo/jalur alternatif, jadi tidak perlu ikut menikmati menembus keramaian di jalan dalam kota Solo.
Rumah makan yang dituju untuk makan siang adalah bakso rusuk palur (info dari ayah saya yang sudah pernah kesana). Kami sampai ke bakso palur sekitar jam 12.30 n speedometer Livina menunjukkan 140km lebih, pas buat makan siang.


bakso rusuk palur


penampakan bakso rusuk

Pilihan menu di bakso rusuk ini hanya 3 macam, yaitu: bakso 10rb, bakso rusuk/bakso tetelan 12,5rb. kalo bakso rusuk berisi bakso n tulang rusuk/iga, kalo bakso tetelan isinya bakso n tetelan daging dr iga/rusuk. es teh 2,5rb, es jeruk 3rb, nasi 2rb. Ini saja menunya, singkat padat n nikmat, wkwk.

Perjalanan berlanjut menuju ke Tawangmangu, mulanya jalannya hanya lurus saja di sepanjang jalan raya lawu, sampai akhirnya jalan mulai berkelok2 naik menuju Tawangmangu.


Gerbang masuk area Tawangmangu

Loket tiket masuk, 5rb buat mobil pribadi

Jalan terus berkelok2, sampai kami melewati pasar wisata Tawangmangu (pasar wisata n terminal Tawangmangu, letaknya berhadap2an), jam sudah menunjukkan pukul 2 siang n speedo menunjukkan 175km saat kami melewati area ini. Karena berencana untuk menginap di Sarangan, maka perjalanan langsung berlanjut menuju Sarangan, tanpa berhenti di Tawangmangu. Tanjakan n turunan tajam sudah menanti, mulanya jalan lurus menanjak sesudah pasar tawangmangu, tapi diujung jalan menanti tanjakan terberat, ada tanjakan curam dengan jalan sempit, panjang n macet, sampe mobil matic kami ngos2an disini (gak tau namanya tanjakan/jalan apa ya?). Setelah melewati tanjakan itu, jalanan relatif nyaman, berkelok2 n indah, sampai melewati cemoro kandang (puncak passnya tawangmangu n sebagai titik mulai pendakian di gunung lawu). Di cemoro kandang ada parkiran n pintu masuk/loket pendakian gunung Lawu, banyak juga penjual sate n jagung bakar yg bertebaran disepanjang jalan ini. Setelah cemoro kandang, jalan mulai menurun sampai akhirnya kita melewati jembatan perbatasan Jateng Jatim.


Welcome to East Java


Jalanan ke sarangan

Jalanan terus menurun sampai akhirnya kita berbelok ke kanan, menuju turunan tajam sebelum masuk di Sarangan. Setelah jalan beberapa saat, akhirnya kami berbelok ke kanan, ada gerbang tiket masuk. Tertulis tarif tiket 7,5rb/orang, mobil 5rb, asuransi 200rp. Jd harusnya kita membayar (ber 4 n mobil), kena 7,5x4=30rb, mobil 5rb n asuransi 4x200=800rp, total 35.800rp. Bener sih bapaknya tiket omong, bayarnya 35rb, tp ya udah bayar 30rb saja begitu kata bapak tiketnya, tiket diberi n kami langsung masuk. Pas sdh masuk n melihat jumlah tiket yang didapat, ternyata cm dapet 3 tiket masuk 22,5rb, tiket mobil 5rb, pmi 2x1000=2000, asuransi 2x200=400, total 29900rp, yah pas lah 30rb. Bukan saya yg korupsi lho, wong gak tau n dimintanya jg gitu, harusnya bayar 35rban, jd bayar cm 30rban, maturnuwun pak penjaga tiket, dapet bonusan :D

setelah gerbang masuk, jalan lurus didepan, ujungnya sdh telaga sarangan. Sepanjang jalan lurus yg cm 200-300mtran itu banyak hotel bertebaran, mulai yg rumah penduduk, losmen, mpe hotel 2-4lantai. Cm karena kami baru datang n mau liat2, iseng saja ngabisin jalan ini lalu berbelok kekanan menyusuri sisi telaga, tp krn bingung n jalan sempit n ramai kuda/pedagang n orang jalan, akhirnya mobil kami masuk ke hotel indah (hotel n parkirannya lapang soale).


Kiri pintu masuk hotel, kanan depan pak sate, kamar hotel yg akhirnya kami ambil

Lalu kami keluar untuk melihat hotel di area sekitar. di sebelah kiri dari hotel Indah, ada losmen kecil, lalu ada hotel merah (hotel dengan view yg ok ke danau, tp bangunan saja 4 lantai, tanpa ada taman/open space). Sebelah kanan hotel indah, ada banyak hotel lagi, tp yg kami coba lihat hanya hotel sylverwin (dengan taman kecil n bangunan yg keren kayu2/papan2 gitu). Yg untuk ber4 di sylverwin kena 525rb (list 700rb disk 25%). Tp krn hari sudah makin sore n takut kamar hotel penuh, akhirnya kami balik ke hotel indah n mengambil kamar disini, harga kamar yg disisi depan (depan taman, deket pintu keluar n view danau) kena 450rb (list 600 disk 25%).

1 ruang tamu, 1 kamar mandi dengan 2 duoble bed n 1 kamar mandi
Hotel lama, tp cukup bersih lah, dengan view yg ok, depan taman n pemandangan danau yg indah, serta kaca lebar. Mana dekat dengan pusat keramaian jg (depan pasar n souvenir), tapi agak masuk dari pintu gerbang, jadi tidak ramai juga suara dari tepi jalan.

Nih ruang tamunya, yg jadi dapur dadakan buat kami. Bawaannya banyak soal'e :D

Selesai bongkar muatan, nyantai sejenak dengan rujakan n cemilan ringan yg kami bawa dr rumah. Sore hari saatnya kami melanjutkan n mengexplore telaga sarangan, ada apa aja sih di area telaga.



Pasar telaga sarangan

Keluar dari hotel, kami langsung ke arah kiri (arah kanan hanya ada beberapa hotel lagi, pasar buah/sayur n pusat oleh2/souvenir ke arah kiri). Berjalan disisi telaga, kami melewati hotel merah, lalu pertigaan jalan dimana kami td masuk, lanjut melewati pasar buah/sayur, lalu melewati hotel Telaga mas (tp dengan rate yg cukup tinggi, tarif 400rban/2org n 700rban/4 orang). Hanya cukup untuk dilihat, tidak untuk menginap disini. Telaga mas lebih seperti convention hotel n hotel terbagus n berbintang di sarangan. Kami jg melewati banyak hotel2/losmen2 kecil lainnya jg. Di sepanjang area sisi telaga, banyak penjual souvenir (pakaian, oleh2, dll), banyak juga penjual sate kelinci n ayam, dengan lesehan di tikar di sepanjang telaga.



Komplek hotel n pasar telaga sarangan dilihat dr seberang telaga (hampir setengah perjalanan menyusuri telaga nih)

Tidak tau pasti keliling telaga ini berapa, tp ya kira2 sekitar 2,5km lah. Tapi krn jalan sambil kongkow n nyantai (sempet beli kacang rebus jg seharga 2rb, buat cemilan), sampe gak kerasa lelah berjalan, mana hawa yg sejuk jg menemani. Kalau jalan kaki, naik kuda atau naik motor, kita bisa mengitari telaga ini. Tp kalau naik mobil, bbrp meter sesudah hotel sylverwin (dr pintu masuk telaga ke kanan), jalan diberi patok (mobil tidak bisa masuk). Krn area ini adalah camping ground/konservasi hutan pinus.



Pintu air, buat irigasi n pengatur ketinggian air

Ada pintu air jg, untuk mengatur ketinggian telaga supaya tidak membludak saat musim penghujan n sekaligus buat mengatur air untuk irigasi sawah/ladang disekitar telaga.


Pulau di salah satu sisi telaga

Ternyata ada pulau kecil jg disalah satu sisi telaga, gak tau namanya pulau apaan. Setelah setengah perjalanan, ternyata disalah satu sisi telaga sarangan juga ada monumen pesawat terbang (sesudah monumen ini, jalan jg ditutup dr akses mobil, krn sdh memasuki area camping ground/konservasi hutan pinus). Maka dari itu untuk memutari telaga sarangan, hanya dapat dilakukan dengan jalan kaki, kuda atau sepeda motor.



Monumen pesawat terbang

Hari semakin sore, kami sdh selesai mengitari telaga. Banyak boat sudah mulai bersandar, hawa sdh mulai menjadi makin dingin, n saatnya kembali ke hotel untuk....menyiapkan makan malam.


Sore di telaga sarangan

Saatnya makan malam, dengan bekal nasi n ayam goreng yg dibawa dari rumah. Bekal yg dibawa, rencana buat makan siang kalau tidak ada tempat makan yg dapat disinggahi di perjalanan. Ternyata kan makan siang sdh dengan bakso rusuk. Akhirnya bekal nasi n ayampun dibuat makan malam, tentunya dengan ditambahi ca brokoli yg barusan dimasak malam itu (brokoli barusan beli di pasar sarangan, bumbu n alat masak memang kami bawa dari rumah). 

Makan malam dengan ayam goreng n ca brokoli


Setelah selesai makan malam, hari belum terlalu malam, baru sekitar jam 8an. Maka kami memutuskan untuk jalan2 melihat suasana malam di sekitar telaga yg tadi siang penuh orang jualan souvenir, buah n sate kelinci. Saat malam tiba, yg masih tetap berjualan hanyalah penjual makanan (nasi goreng, kucingan, sate kelinci, jagung n roti bakar), semua penjual souvenir sdh tutup, tidak lupa juga penjual wedang ronde keliling yg tetap exist.


Nunggu wedang ronde

Mencoba menikmati wedang ronde di malam yg dingin ini (suhu cm sekitar 20 derajat, tidak terlalu dingin jg n tidak dapat menyebabkan nafas mengeluarkan uap), wedang ronde seharga 5rb semangkok datang n langsung diserbu.... (makanya tidak ada photo rondenya, krn keburu habis, baru ingat kalau blm di photo, wkwk). Sayangnya wedang rondenya tidak pedes, hanya manis saja, jd kurang menggigit buat mengusir dingin.

Malam di telaga sarangan

Jam sdh menunjukan jam 9 malam n kami memutuskan untuk kembali ke hotel. Bercengkerama sesaat di hotel n jam 11 malam kami menutup mata, untuk melanjutkan petualangan esok hari...

No comments:

Post a Comment